Upcoming Event

Archive for Mei 2013
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2013
Rektor Universitas Syiah Kuala menetapkan tarif uang kuliah tunggal
Rektor Universitas Syiah Kuala menetapkan tarif uang kuliah tunggal untuk program Doploma, S1, dan program propesi, reguler dan mandiri melalui SK no 470 tahun 2013. Mulai sekarang mahasiswa tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya kuliah selain SPP seprti biaya untuk sidang, KKN, Wisuda dan lain. Karena semuanya telah di satukan dalam UKT.
Selengkapnya klik disini
Bahaya Rokok Bagi Gigi Dan Mulut Anda
Asap panas rokok dapat merangsang perubahan aliran darah dan
memicu berkurangnya produksi air liur dan menyebabkan kondisi mulut kering dan
kurang oksigen yang dapat menyebabbkan timbulnya berbagai penyakit mulut.
Perokok akan lebih mudah terserang penyakit pada gusi karena
aliran darah ke gusi berkurang akibat kandungan nikotinnya.
Tar dalam rokok dapat menyebabkan terjadinya radang pada
gusi.
Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi
sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak yang akan
memperparah penyakit pada gigi dan jaringan disekitar gigi.
Nikotin dapat menyebabkan terjadinya penyakit jaringan
pendukung gigi dan berdampak pada kegoyangan gigi.
Efek lain nikotin:
·
Perubahan warna bibir, gusi, dan gigi.
·
Gigi akan menjadi berlubang (karies).
·
Kemungkinan terjadinya kanker pada jaringan
mulut.
·
Bau nafas (Halitosis)
Pesan ini disampaikan oleh:
-Komisi C PSMKGI
-Kastrad Himakagi FK Unsyiah
-Indonesia Bebas RokokJumlah dan Persebaran Dokter Gigi di Indonesia

Menurut
data KKI per 31 desember 2012 telah teregistrasi 25.218 dokter gigi dan dokter
gigi spesialis yang terdapat di seluruh Indonesia, terdiri atas 23.266 dokter
gigi dan 1.952 dokter gigi spesialis. Sedangkan dokter dan dokter spesialis
yang teregistrasi 110.521 orang, terdiri atas 88.311 dokter dan 22.210 dokter
spesialis yang berasal dari 36 spesialisasi kedokteran.
Di bidang
kedokteran gigi, terdapat 8 spesialisasi dokter gigi yang teregistrasi dan yang
terbanyak adalah spesialis ortodonsia, sedang yang paling sedikit adalah
spesialis radiologi kedokteran gigi. Jumlah dari masing-masing spesialisasi di
bidang kedokteran gigi yang teregistrasi meliputi:
Dokter gigi Spesialis Ortodonsia (Sp. Ort.): 480 orang
Dokter gigi Spesialis Konservasi Gigi (Sp. KG): 453 orang
Dokter gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Sp. BM):
287 orang
Dokter gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp. KGA): 283 orang
Dokter gigi Spesialis Prostodonsia (Sp. Prost.): 258 orang
Dokter gigi Spesialis Periodonsia (Sp. Perio): 131 orang
Dokter gigi Spesialis Penyakit Mulut (Sp. PM): 55 orang
Dokter gigi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Sp. RKG): 5
orang
Sedangkan kalau ditelaah dari segi distribusi dokter gigi, terlihat persebaran yang belum merata. Sebagian besar dokter gigi berada di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta. Daerah luar jawa, konsentrasi dokter gigi yang banyak hanya terdapat di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Demikian pula distribusi dokter gigi spesialis belum merata. Hanya 4 propinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali yang memiliki lengkap 8 jenis spesialisasi kedokteran gigi.
Jumlah dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang teregistrasi
berdasarkan propinsi adalah sebagai berikut:
1. Aceh (drg dan 7 jenis drg sp): 198 orang
2. Bali (drg dan 8 jenis drg sp): 759 orang
3. Banten (drg dan 7 jenis drg sp): 1.407 orang
4. Bengkulu (drg dan 1 jenis drg sp): 80 orang
5. DI Yogyakarta (drg dan 7 jenis drg sp): 1.038
orang
6. DKI Jakarta (drg dan 8 jenis drg sp): 5.609 orang
7. Gorontalo (drg dan 2 jenis drg sp): 37 orang
8. Jambi (drg dan 2 jenis drg sp): 175 orang
9. Jawa Barat (drg dan 8 jenis drg sp): 3.930 orang
10. Jawa Tengah (drg dan 6 jenis drg sp): 1.645 orang
11. Jawa Timur (drg dan 8 jenis drg sp): 4.004 orang
12. Kalimantan Barat (drg dan 3 jenis drg sp): 164 orang
13. Kalimantan Selatan (drg dan 3 jenis drg sp): 187 orang
14. Kalimantan Tengah (drg dan 2 jenis drg sp): 88 orang
15. Kalimantan Timur (drg dan 5 jenis drg sp): 382 orang
16. Kepulauan Bangka Belitung (drg dan 3 jenis drg sp): 63 orang
17. Kepulauan Riau (drg dan 3 jenis drg sp): 166 orang
18. Lampung (drg dan 3 jenis drg sp): 235 orang
19. Maluku (drg dan 2 jenis drg sp): 55 orang
20. Maluku Utara (drg dan 1 jenis drg sp): 29 orang
21. Nusa Tenggara Barat (drg dan 2 jenis drg sp): 154 orang
22. Nusa Tenggara Timur (drg): 125 orang
23. Papua (drg dan 1 jenis drg sp): 88 orang
24. Papua Barat (drg): 33 orang
25. Riau (drg dan 6 jenis drg sp): 527 orang
26. Sulawesi Barat (drg): 42 oang
27. Sulawesi Selatan (drg dan 6 jenis drg sp): 1.272 orang
28. Sulawesi Tengah (drg dan 1 jenis drg sp): 69 orang
29. Sulawesi Tenggara (drg dan 1 jenis drg sp): 122 orang
30. Sulawesi Utara (drg dan 4 jenis drg sp): 81 orang
31. Sumatera barat (drg dan 6 jenis drg sp): 562 orang
32. Sumatera Selatan (drg dan 5 jenis drg sp): 302 orang
33. Sumatera Utara (drg dan 7 jenis drg sp): 1.590 orang
Sumber
dari www.PDGI.org
IMPLEMENTASI JKA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT ACEH
IMPLEMENTASI JAMINAN
KESEHATAN ACEH (JKA) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT ACEH
Oleh:
Irmi Fitria
Kesehatan merupakan hal yang fundamental
harus diketahui oleh setiap individu. Kesehatan dikaitkan dengan konsep
sehat-sakit. Hampir setiap hari kita mendengar tentang kasus kesehatan yang
terjadi di berbagai penjuru negeri. Baik media massa dan media elektronik
sering memberitakan tentang isu kesehatan. Isu ini dapat berupa buruknya pelayanan
kesehatan di rumah sakit, taraf kesehatan masyarakat dan berbagai permasalahan
kesehatan yang seakan tidak ada habisnya jika dikupas. Hal ini membutuhkan
perhatian dari pemerintah untuk meminimalisir terjadinya berbagai masalah
tersebut. Menjawab permasalahan kesehatan ini, Pemerintah Aceh menerapkan
Jaminan Kesehatan Masyarakat sebagai solusi untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Program ini bukan lagi wacana karena program yang sudah ada sejak
Gubernur Irwandi (2005-2012) dilanjutkan oleh Gubernur Zaini yang sedang
menjabat sekarang ini.
Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) merupakan
suatu program jaminan kesehatan masyarakat miskin dan kurang mampu yang
biayanya ditanggung oleh pemerintah Aceh. Adapun latar belakang yang
memprakarsai terbentuknya program JKA adalah amanat (1) UUD 1945 pasal 28H ayat
1 yang memberikan hak kepada penduduk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
(2) amanat UU Pemerintah Aceh No. 11 tahun 2006 pasal 224, 225, dan 226 tentang
kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Aceh, khususnya masyarakat miskin, fakir miskin, anak yatim dan anak terlantar;
(3) Jamkesmas yang diberikan oleh pemerintah hanya mencakup 61% penduduk dan
hanya terbatas pada pelayanan kesehatan dasar saja; dan (4) terdapat 29%
penduduk Aceh yang tidak memiliki jaminan kesehatan sama sekali.
Berdasarkan latar belakang di atas maka pemerintah
Aceh menyelenggarakan program JKA untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat
yang kurang mampu sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Aceh. Tingginya kualitas kesehatan masyarakat memiliki banyak manfaat antara
lain meningkatnya produktivitas kerja, peningkatan kualitas hidup menjadi lebih
baik, menurunnya angka kematian dan kesakitan dan dapat meminimalkan berbagai
masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. Permasalahan utama di
bidang kesehatan saat ini antara lain adalah masih tingginya disparitas status
kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antara perkotaan
dengan perdesaan.
Adapun tujuan dari peyelenggaran program
JKA dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah
mewujudkan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Aceh yang berkeadilan, tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, jenis kelamin dan usia dalam rangka meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Sementara tujuan khususnya adalah mewujudkan
pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan merata bagi seluruh penduduk Aceh,
menjamin akses pelayanan bagi seluruh penduduk dengan mencegah terjadinya beban
biaya kesehatan yang melebihi kemampuan bayar penduduk, menyediakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dari pelayanan kesehatan primer/tingkat pertama
sampai pelayanan rujukan yang memuaskan rakyat, tenaga kesehatan, dan
Pemerintah Aceh dan mewujudkan reformasi sistem pembiayaan dan pelayanan
kesehatan di Aceh secara bertahap.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
tidak hanya dengan jaminan kesehatan gratis yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Pendekatan preventif dan promotif juga harus dikedepankan guna memberikan
jaminan agar terhindarnya masyarakat dari penyakit sehingga dapat menurunkan
pemanfaatan dana yang besar guna penyembuhan. Program JKA yang pro rakyat kecil
harus kita hargai dan kita dukung sehingga tidak muncul keributan-kertibutan
tentang program kesehatan yang sedang berlangsung. Pemerintah dengan berbagai
upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat dengan melakukan pemerataan
tenaga kesehatan ke seluruh pelosok tanah air, membangun puskesmas, rumah
sakit, puskesdes dan puskesmas pembantu. Usaha ini tidak lain adalah untuk
meningkat kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah.
Usaha lain yang
bisa dilakukan pemerintah yaitu revitalisasi puskesmas dan posyandu. Puskesmas
merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang paling sering didatangi
oleh masyarakat untuk pelayanan kesehatan dasar. Namun, tak jarang masyarakat
mengeluh tentang pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Keluhan yang
muncul dari pasien dapat berupa makian dan kata-kata kasar ketika anggota
keluarga mereka tidak ditangani dengan baik bahkan ada yang meninggal dunia
akibat tidak adanya perawatan dari rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan
lainnya. Pemerintah harus turun tangan untuk menghindari terjadinya masalah
yang berkelanjutan. Masyarakat juga sering mengeluhkan tentang absennya petugas
kesehatan di puskesmas dan kurangnya tenaga kesehatan sehingga masyarakat susah
melakukan akses ke pelayanan kesehatan. Implementasi JKA secara terpadu
meliputi distribusi tenaga kesehatan yang merata, perbaikan sarana dan
prasarana rumah sakit dan puskesmas. Semua hal tersebut harus didukung oleh
fasilitas yang memadai sehingga sumber daya yang ada sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan kesejahteraan rakyat dapat terpenuhi.
Pemerintah terus
mencari solusi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Walaupun
demikian tetap saja masih banyak bagian masyarakat yang belum terlalu puas
dengan pelayanan yang dikerjakan oleh pemerintah. Pemerintah juga harus
memberikan pelayanan kesehatan terpadu kepada masyarakat dan memberikan
pemahaman tentang tata cara penggunaan jaminan kesehatan. Hal ini untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman masyarakat terutama masyarakat yang
rata-rata sosial ekonomi rendah dan juga memiliki indeks pengetahuan yang
rendah. Misalnya mengenai tata cara penggunaan JKA tersebut, banyak masyarakat
yang langsung datang ke Rumah Sakit Umum Daerah dengan rujukan dari Puskesmas
sehingga belum efektifnya rujukan dari
tingkat pertama ke tingkat lanjutan. Rujukan yang ada juga bukan atas
indikasi medis yang dianjurkan dokter tetapi atas permintaan pasien sendiri
sehingga membutuhkan sosialisasi yang maksimal dan terpadu untuk mencegah
terjadinya kesalahpahaman ini.
Program JKA yang
ada menawarkan berbagai macam pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan rawat
jalan dan rawat inap. Sebelumnya masyarakat hanya mampu melakukan perawatan
rawat jalan tetapi tidak memiliki biaya untuk pelayanan rawat inap. Selain itu,
JKA juga menawarkan berbagai macam perawatan dari tingkat dasar, menengah
sampai perawatan lanjutan apabila terdapat indikasi medis. Selain itu JKA juga
menanggung palayanan gawat darurat, pelayanan rujukan, pelayanan persalinan
(sejak 1 Mei 2011), pelayanan darah dan sebagainya. Namun, JKA tidak menanggung
biaya untuk perawatan untuk kebutuhan kosmetik, pengobatan alternatif dan
sebagainya. Iuran untuk pendanaan JKA berasal dari APBA (Anggaran Pendapatan
Belanja Aceh) sehingga masyarakat tidak perlu membayar premi khusus untuk
mendapatkan akses JKA. Apabila memiliki KTP/KK Aceh maka bisa mendapatkan
perawatan sesuai dengan kebutuhan medis tanpa membedakan agama, jenis kelamin,
dan usia.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa JKA merupakan aplikasi pelayanan yang sangat bermanfaat untuk
masyarakat kelas menengah ke bawah yang membutuhkan pelayanan kesehatan baik
dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut. JKA bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat miskin sehingga tidak terjadinya disparitas status
kesehatan dan kualitas kesehatan masyarakat Aceh menjadi lebih baik.
Nama : Irmi Fitria
Program
Studi : Kedokteran Gigi
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh
Angkatan : 2009
Email : dutawisata_pidiejaya@yahoo.com
Copyright Panitia Dies Natalis ke-7 Kedokteran Gigi FK Unsyiah
dn7kg.blogspot.com
dn7kg.blogspot.com
SJSN, Sistem Jaminan Sosial Nasional
Assalamu'alaikum, Sedikit Perkenalan Mengenai SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional), Mengutip Twit dari Twitter @PSMKGI
Sebelumnya Sudah Tau Belum apa itu SJSN??
SJSN , Sistem Jaminan Sosial Nasional (national social security system) adalah sistem penyelenggaraan program negara dan pemerintah untuk memberikan perlindungan social. Sistem SJSN mencakup jaminan kesehatan, kematian, kecelakaan kerja dan pensiun
Suatu sistem jaminan sosial baru dr pemerintah yg akan diresmikan 1 januari 2014, nantinya di #SJSN ini akan berlaku spt asuransi dimana nanti msyarakat akan membayar premi asuransi per bulan & ktk sakit atau berobat tdk akan dipungut biaya,krn dicover dr premi yg dbayarkan
SJSN ini diatur dalam UU no. 40 2004, sedangkan BPJS (badan pelaksananya) diatur dalam UU no. 24 2011 SJSN Nah, yang nantinya akan menjadi BPJS adalah Persero yang diubah menjadi tidak berorientasikan keuntungan
tapi masyarakat miskin gimana? premi yg hrs dibayarkan oleh mereka akan dicover oleh pemerintah, tp yg miskin aja, yg hampir miskin tdk. Pekerja non formal diwajibkan membayar premi, PNS dan pegawai formal dipotong dari gaji
sistem ini ditujukan untuk mempermudah akses ksehatan kepada masyarakat tapi, sehingga kemungkinan pola pelayanan & sstem pmbyran akan brubah ,Kenapa? karena SJSN-BPJS akan mengaplikasikan INA-CBGs ( Indonesia Case Base Groups) , yaitu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif homogen dalam hal sumber daya yang digunakan dan berisikan pasien2 dengan karakteristik klinik yang sejenis.
Intinya para pasien akan di kelompokkan berdasarkan diagnosa2 dari keluhan yg di dengar oleh operator kesehatan, dan nantinya jumlah pembayaran yg harus dikeluarkan sudah sesuai dengan pengelompokan yg sudah di tentukan sebelumnya
Dgn sistem INA-CBGs, rumah sakit diperkirakan akan mrombak bberapa hal dlam pmbayaran jasa profesi dokter, perawat & tenaga ksehatan lain, dan intinya Sistem ini nantinya akan mengatur tarif dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lain, jadi kita tdk bisa menetukan tarif sembarangan.maksudnya adalah semua pekerja kesehatan dengan spesialisasi yg sama akan mendapatkan bayaran yg sama, tanpa membedakan apapun. Contohnya , Telah di tentukan tarif untuk pasang Ortho (misalnya) Rp.2.000.000 , maka semua drg. sp.Ortho yg ada di indonesia dari sabang sampe merauke telah di patok untuk memasanag tarif yg sama
Nantinya pelayanan kesehatan dlm SJSN dibagi menjadi tiga yaitu primer, sekunder dan tersier
jadi yg pertama kali melihat kedaan si pasien adalah operator utk tingkatan primer, sementara utk sekunder baru bisa melakukan perwatan apabila ada rujukan dari operator primer, utk profesi drg. belum ada kepastian akan di kategorikan di kelas yg mana, meski sempat terdengar kabar dari media masa drg. akan dikategorikan dalam tingktan sekunder.
saat ini PDGI sdg mmperjuangkan praktik kedokteran gigi mnjadi pelayanan primer, dan blm ada hasil yg memuaskan bagi kedua belah pihak. dengan alasan belum meratanya profesi drg. di indonesia. sumber dari kemenkes bahwa hanya 2 provinsi di luar pulau jawa yg memiliki drg. yg melimpah, yaitu Sumut dan Sulsel. dan dari itu semua hanya ada 4 provinsi yg memiliki lengkap 8 cabang spesialisasi drg.
Demikian Perkenalan Singkat tentang SJSN. semoga bermanfaat. (hmp)
-Divisi Kajian Strategi dan Advokasi HIMAKAGI Unsyiah-
Sebelumnya Sudah Tau Belum apa itu SJSN??
SJSN , Sistem Jaminan Sosial Nasional (national social security system) adalah sistem penyelenggaraan program negara dan pemerintah untuk memberikan perlindungan social. Sistem SJSN mencakup jaminan kesehatan, kematian, kecelakaan kerja dan pensiun
Suatu sistem jaminan sosial baru dr pemerintah yg akan diresmikan 1 januari 2014, nantinya di #SJSN ini akan berlaku spt asuransi dimana nanti msyarakat akan membayar premi asuransi per bulan & ktk sakit atau berobat tdk akan dipungut biaya,krn dicover dr premi yg dbayarkan
SJSN ini diatur dalam UU no. 40 2004, sedangkan BPJS (badan pelaksananya) diatur dalam UU no. 24 2011 SJSN Nah, yang nantinya akan menjadi BPJS adalah Persero yang diubah menjadi tidak berorientasikan keuntungan
tapi masyarakat miskin gimana? premi yg hrs dibayarkan oleh mereka akan dicover oleh pemerintah, tp yg miskin aja, yg hampir miskin tdk. Pekerja non formal diwajibkan membayar premi, PNS dan pegawai formal dipotong dari gaji
sistem ini ditujukan untuk mempermudah akses ksehatan kepada masyarakat tapi, sehingga kemungkinan pola pelayanan & sstem pmbyran akan brubah ,Kenapa? karena SJSN-BPJS akan mengaplikasikan INA-CBGs ( Indonesia Case Base Groups) , yaitu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif homogen dalam hal sumber daya yang digunakan dan berisikan pasien2 dengan karakteristik klinik yang sejenis.
Intinya para pasien akan di kelompokkan berdasarkan diagnosa2 dari keluhan yg di dengar oleh operator kesehatan, dan nantinya jumlah pembayaran yg harus dikeluarkan sudah sesuai dengan pengelompokan yg sudah di tentukan sebelumnya
Dgn sistem INA-CBGs, rumah sakit diperkirakan akan mrombak bberapa hal dlam pmbayaran jasa profesi dokter, perawat & tenaga ksehatan lain, dan intinya Sistem ini nantinya akan mengatur tarif dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lain, jadi kita tdk bisa menetukan tarif sembarangan.maksudnya adalah semua pekerja kesehatan dengan spesialisasi yg sama akan mendapatkan bayaran yg sama, tanpa membedakan apapun. Contohnya , Telah di tentukan tarif untuk pasang Ortho (misalnya) Rp.2.000.000 , maka semua drg. sp.Ortho yg ada di indonesia dari sabang sampe merauke telah di patok untuk memasanag tarif yg sama
Nantinya pelayanan kesehatan dlm SJSN dibagi menjadi tiga yaitu primer, sekunder dan tersier
jadi yg pertama kali melihat kedaan si pasien adalah operator utk tingkatan primer, sementara utk sekunder baru bisa melakukan perwatan apabila ada rujukan dari operator primer, utk profesi drg. belum ada kepastian akan di kategorikan di kelas yg mana, meski sempat terdengar kabar dari media masa drg. akan dikategorikan dalam tingktan sekunder.
saat ini PDGI sdg mmperjuangkan praktik kedokteran gigi mnjadi pelayanan primer, dan blm ada hasil yg memuaskan bagi kedua belah pihak. dengan alasan belum meratanya profesi drg. di indonesia. sumber dari kemenkes bahwa hanya 2 provinsi di luar pulau jawa yg memiliki drg. yg melimpah, yaitu Sumut dan Sulsel. dan dari itu semua hanya ada 4 provinsi yg memiliki lengkap 8 cabang spesialisasi drg.
Demikian Perkenalan Singkat tentang SJSN. semoga bermanfaat. (hmp)
-Divisi Kajian Strategi dan Advokasi HIMAKAGI Unsyiah-
Innalillah, Dosen FMIPA Unsyiah Meninggal Terjatuh dari Lantai 3
Jatuh dari Lantai 3, Dosen FMIPA Tewas
OLEH: FG - 23/05/2013 - 16:28 WIB
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Edi Rudi, 42 tahun, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, ditemukan tewas dengan kepala pecah di belakang laboratorium terpadu, Kamis (23/5/2013) pagi. Polisi menyebutkan tidak ada indikasi pembunuhan dalam kasus tersebut.
Jasad Edi Rudi ditemukan pada pukul 07.00 WIB oleh Munasir, mahasiswa yang tugas piket di laboratorium terpadu tersebut. Saat ditemukan, jasad Edi Rudi dalam posisi terlentang. Kepalanya pecah, sehingga mengeluarkan banyak darah. Mendapati jasad tersebut, Munasir melaporkan kasus ini kepada petugas pengamanan kampus, yang selanjutnya dilaporkan kepada aparat Kepolisian Sektor Syiah Kuala.
“Luka di bagian kepala. Saya lihat kepalanya pecah dan mengeluarkan banyak darah,” kata Sahidin, 52 tahun, seorang pegawai laboratorium, kepada wartawan.
Kepala Kepolisian Sektor Syiah Kuala AKP Yusuf Hariadi menyebutkan, pihaknya mengevakuasi jenazah Edi Rudi ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin untuk divisum.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, kata Yusuf Hariadi, tidak ditemukan indikasi telah terjadinya pembunuhan terhadap Edi Rudi.
“Indikasi keterlibatan pihak lain, tidak ada,” kata Yusuf kepada wartawan.
Menurut keterangan istri korban kepada polisi, sejak sebulan lalu Edi Rudi mengalami penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). Ia keluar rumah yang terletak di belakang laboratorium terpadu tersebut pada pukul 05.30 WIB, Kamis (23/5/2013).
“Ia keluar rumah karena mengaku mendengar ada yang memanggil,” ujar Kapolsek Yusuf.
Edi Rudi mengajar mata kuliah ilmu kelautan dan taksonomi hewan di Fakultas MIPA. Menurut seorang mahasiswanya, Edi Rudi merupakan dosen yang disenangi para mahasiswa.
“Beliau selalu tersenyum. Lucu. Itu yang membuat kami senang dengan beliau,” kata seorang mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengaku terakhir bertemu dengan Edi Rudi pada Jumat pekan lalu.
sumber: Acehkita
Keep Contact Action @Himakagi_USK dan @HimakepUnsyiah
Rabu, 22 Mei 2013 Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi, Himakagi FK Unsyiah dan Himpunan Mahasiswa Keperawatan, Himakep FK Unsyiah melakukan Keep
Contact Action yaitu suatu kegiatan pertemuan kecil sebagai sarana untuk menjaga silaturrahmi
dan membicarakan mengenai kerjasama dalam melaksanakan program kerja. Kegiatan
ini dilaksanakan di Sekretariat Himakep sekitar pukul 17.00-18.30 dengan
dihadiri oleh DPH dan Presidium dari kedua organisasi. Pertemuan ini diawali
dengan perkenalan pengurus, sharing mengenai program kerja, dan membahas
mengenai isu-isu kampus terkini. Dari pertemuan ini disepakati beberapa hal,
antara lain:
-
Saling menjaga silaturrahmi dan komunikasi antar
himpunan
-
Saling berpasrtisipasi pada kegiatan yang akan
dilaksanakan
-
Bekerjasama untuk melaksanakan beberapa program
kerja. (hz)
KEPUTRIAN #HIMAKAGI_USK mengadakan #PuanKreatif
Senin, 20 April 2013 Departemen Keputrian
Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
mengadakan “Klub Puan Kreatif”. Acara ini diikuti oleh mahasiswi program studi
kedokteran gigi untuk menambah skill di bidang keakhwatan. Sebelumnya telah
dibuka OR untuk masuk dalam klub ini dengan fee Rp 5000,-. Pada pertemuan
perdana telah dibuat pop up card
yaitu merupakan kartu yang didalamnya terdapat gambar yang muncul berbentuk 3
dimensi. Pop up card ini dapat digunakan untuk memberikan kartu ucapan selamat
ulang tahun kepada sanak-saudara, teman-teman, dsb. Pada pertemuan “Klub Puan
Kreatif” selanjutnya direncanakan akan diadakan pelatihan membuat gelang. Bagi
yang tertarik untuk masuk dalam club ini masih dapat mendaftarkan dirinya
via SMS ke Randa Nisrina 085277909799. Klub Puan Kreatif akan mengadakan
pertemuan rutin setiap bulannya.
Indonesian Dentistry Humanity and Symphaty Action for Aceh
Bakti Sosial Nasional (Baksosnas) PSMKGI merupakan suatu kegiatan sosial terhadap masyarakat Indonesia yang dilaksanakan oleh Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) satu kali dalam satu periode kepengurusan sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi (HIMAKAGI) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala adalah sebuah wadah yang menampung aspirasi dan kreatifitas dari mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dalam mewujudkan dan mengaplikasikan “Tri Darma Perguruan Tinggi” khususnya “Pengabdian Masyarakat”
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian dari kesehatan tubuh yang penting. Sebagian besar bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigi dan mulut. Oleh karena itu, gigi dan mulut harus selalu dirawat dan dijaga kesehatannya. Gigi dan mulut yang sehat akan memberikan kita kenyamanan dalam berbicara, makan, minum, dan melakukan semua aktivitas primer yang sangat dibutuhkan manusia. Maka dari itu, PSMKGI sebagai induk organisasi mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia membentuk kegiatan “Baksosnas PSMKGI” yang berupaya untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatan gigi dan mulut tingkat nasional.
Kabupaten Pidie Jaya adalah sebuah wilayah yang terletak di pantai timur Aceh dan merupakan 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006. Dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Kabupaten Pidie menempati peringkat 260 dengan kategori KaC atau Kabupaten Bermasalah Kesehatan.
Mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus elemen intelektual di tengah masyarakat merupakan salah satu pemegang amanah pembangunan bangsa. Peran serta mahasiswa ditengah masyarakat tidak hanya dibatasi kewajiban akademis di lingkungan kampus saja namun juga vital lewat kegiatan pengabdian di masyarakat secara langsung.
Dengan latar belakang tersebut, HIMAKAGI FK Unsyiah menyelenggarakan Kegiatan “Indonesian Dentistry Humanity & Sympathy Action for ACEH” yang terdiri dari Kegiatan Seminar Nasional “Dentist Role on Disaster and Catastrophy Condition”, Temu Akbar Forum KOAS FKG/PSKG se-Indonesia, Diskusi Jaminan Kesehatan Aceh “Kupi Beungoh”, Aksi Kemanusian Anak Kedokteran Gigi Unsyiah 3 (AKSI KANINUS 3) dan Bakti Sosial Nasional PSMKGI 2013serta Wisata Tsunami dan City Tour. Kegiatan ini juga sebagai bentuk promosi Aceh kepada mahasiwa Kedokteran Gigi se-Indonesia dalam rangka menyukseskan program Visit Aceh Year 2013. More Info visit baksosnaspsmkgi2013.tumblr.com
#Himakagi_USK gelar #DentalCorner di Taman Sari
Minggu 19 April 2013, Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala mengadakan Dental Health Education/Pendidikan Kesehatan Gigi di Taman Sari, Banda Aceh. Kegiatan yang bertajuk "Dental Corner" ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak-anak dan orang tua kan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. kegiatan ini diawali dengan pembagian leaflet kepada para pengunjung taman sari, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pengetahuan kesehatan gigi dan mulut lainnya. selanjutnya panitia membagikan dental kit kepada para pengunjung.
Ketua Departemen Sosial Masyarakat mngemukakan bahwa Dental Corner kali ini adalah yang kedua dilaksanakan pada periode kepengurusan Himakagi 2013/2014. "Dental Corner merupakan suatu wadah bagi Mahasiswa Kedokteran Gigi khususnya untuk membagikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Sebelumnya kami juga telah melaksanakannya pada 10 Maret lalu, yang kali ini adalah yang kedua. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi." (ki)
Ketua Departemen Sosial Masyarakat mngemukakan bahwa Dental Corner kali ini adalah yang kedua dilaksanakan pada periode kepengurusan Himakagi 2013/2014. "Dental Corner merupakan suatu wadah bagi Mahasiswa Kedokteran Gigi khususnya untuk membagikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Sebelumnya kami juga telah melaksanakannya pada 10 Maret lalu, yang kali ini adalah yang kedua. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi." (ki)
[Foto] #DentalCorner #Himakagi_USK di Taman Sari, Banda Aceh
Tim Dental Corner (Taken by Harry Mulyana) |
![]() |
Pemberian Leaflet dan konsultasi |
![]() |
Pemberian Leaflet dan konsultasi |
![]() |
Pemberian Leaflet dan konsultasi |
![]() |
Salah seorang anak yang antusias mengikuti DHE, diantar oleh ibunya. |
![]() |
Suasana ramainya Dental Corner di Taman Sari, Banda Aceh |
![]() |
Salah seorang anak sedang memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar |
![]() |
DHE mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar |
![]() |
Ketua Departemen Sosmas, Reza Saputra |
Pengisian Database Mahasiswa/i PSKG FK Unsyiah dan Alumni
Sangat dimohonkan kepada Mahasiswa Pre-klinik, klinik, dan alumni untuk mengisi formulir ini dengan sebenarnya untuk keperluan akreditasi kampus Kedokteran Gigi FK Unsyiah. Batas pengisian 14-20 Mei 2013.
Silakan klik di sini
Hamzah/Adit juara @HIMKA_CFC
Pasangan ganda putra Muhammad Hamzah/Rahmad Aditya berhasil membawa pulang gelar juara nomor ganda putra pada Turnamen Bulutangkis Chemistry Super Series yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FKIP Unsyiah pada 10-12 Mei 2013 di GOR Badminton FKIP Olahraga. Pasangan ini berhasil menumbangkan lawannya di final, 12 Mei 2013, yakni T. Rayyan Fajrul/Miswardi (FKIP Fisika) melalui pertarungan dramatis yang berhasil dimenangkan Hamzah/Adit dengan skor 12-21 21-17 21-14. Dengan ini mereka berhak membawa pulang gelar juara nomor ganda putra turnamen ini.
Sebelum melaju ke final, perjalanan mereka terbilang agak mulus. Di babak perempat final mereka berhasil menumbangkan lawannya Suly/Reza (FKIP Fisika) dengan skor 21-8 21-11 dan di semifinal berhasil menumbangkan pasangan Rizki/Aidil (FKIP Kimia) dengan skor 21-16 22-20.
Ditemui usai pertandingan, Hamzah, yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 Kedokteran Gigi FK Unsyiah ini menuturkan "Kami sangat senang bisa juara mengingat ini pertama sekali saya berpasangan dengan adit dalam turnamen dan Alhamdulillah kami bisa juara. saya sangat berharap himakagi juga membuat turnamen bulutangkis untuk menyalurkan bakat mahasiswa kedokteran gigi dalam bidang olahraga ini."
Turnamen Chemistry Super Series merupakan salah satu rangkaian acara pada Chemistry Expo yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FKIP Unsyiah yang diikuti oleh Mahasiswa/i se-MIPA FKIP dengan mempertandingkan nomor tunggal putra, ganda putra, dan tunggal putri. Sedangkan Hamzah(Kedokteran Gigi)/Adit (Kedokteran Hewan) merupakan pemain undangan pada turnamen ini. (ki)
Sebelum melaju ke final, perjalanan mereka terbilang agak mulus. Di babak perempat final mereka berhasil menumbangkan lawannya Suly/Reza (FKIP Fisika) dengan skor 21-8 21-11 dan di semifinal berhasil menumbangkan pasangan Rizki/Aidil (FKIP Kimia) dengan skor 21-16 22-20.
Ditemui usai pertandingan, Hamzah, yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 Kedokteran Gigi FK Unsyiah ini menuturkan "Kami sangat senang bisa juara mengingat ini pertama sekali saya berpasangan dengan adit dalam turnamen dan Alhamdulillah kami bisa juara. saya sangat berharap himakagi juga membuat turnamen bulutangkis untuk menyalurkan bakat mahasiswa kedokteran gigi dalam bidang olahraga ini."
Turnamen Chemistry Super Series merupakan salah satu rangkaian acara pada Chemistry Expo yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FKIP Unsyiah yang diikuti oleh Mahasiswa/i se-MIPA FKIP dengan mempertandingkan nomor tunggal putra, ganda putra, dan tunggal putri. Sedangkan Hamzah(Kedokteran Gigi)/Adit (Kedokteran Hewan) merupakan pemain undangan pada turnamen ini. (ki)
Aprian Nur Ramadhan, Duta Wisata Kota Sabang 2013
Satu lagi Mahasiswa Kedokteran Gigi FK Unsyiah berhasil unjuk gigi. Kali ini Aprian Nur Ramadhan (Angkatan 2010) berhasil membawa pulang "Mahkota" Duta Wisata Kota Sabang. Kompetisi ini diadakan pada 9-10 Mei di kota Sabang yang diikuti oleh 8 peserta putra dan 10 peserta putri. Tahapan pemilihan duta wisata sabang antara lain interview mengenai kebudayaan Sabang, Sejarah, Kemampuan Bahasa Inggris dan Aceh, Kepariwisataan, dan lain-lain. pada malam penobatan, 10 Mei 2013 peserta memperkenalkan diri dan menyampaikan visi-misinya jika menjadi duta wisata sabang kedepannya.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Ian oleh teman-temannya ini saat malam penobatan menyampaikan visi-misinya yaitu: "Memberikan yang terbaik serta berusaha semaksimal mungkin dalam mengemban tugas sebagai duta wisata kota sabang serta berperan aktif dalam mempromosikan pariwisata kota sabang dan meningkatkan citra kota sabang di mata masyarakat daerah, nasional, dan internasional."
Ketua Departemen Minat dan Bakat Himakagi FK Unsyiah Periode 2011/2012 saat ditemui di kesibukannya ini menuturkan tidak menyangka bisa menjadi pemenang, sempat kaget, dan bangga atas prestasi ini. "Motivasi saya mengikuti ajang ini adalah untuk berpartisipasi aktif memajukan kota Sabang sebagai kota kelahiran saya." Ujar Mahasiswa yang sedang aktif dalam Ai Kido ini.
Aprian juga berpesan, " Jika memiliki kemauan untuk mengikuti suatu kompetisi jangan takut dan gak usah minder, percaya dengan kemampuan diri, berusaha semaksimal mungkin, dan tentunya berdoa. Insya Allah hasilnya baik, kalaupun gagal pasti kita dapat pengalaman berharga."
Program terdekat Ian yang baru saja dinobatkan ini adalah menyusun ide dan masukan untuk program kepariwisataan kota sabang serta mempersiapkan diri untuk pemilihan Duta Wisata Aceh 2013 dengan target menjadi Duta Wisata Aceh 2013.
Duta wisata kota sabang kelahiran Sabang, 12 April 1991 ini memiliki segudang prestasi yang membanggakan, diantaranya:
- Juara 3 POPSMA cabang tenis meja 2006 se-Aceh,
- Juara 1 Lomba Tari Tradisi pada Festival Piasan Pase se-Aceh,
- 10 besar Festival Gendang Malaka, di Malaysia,
- Juara terunik Festival Musik Tradisi se-Aceh tahun 2010
Semoga prestasi ini bisa menginspirasi dan memotivasi kita semua. (ki)