Upcoming Event

Upcoming Event
Posted by : Himakagi Unsyiah Rabu, 24 April 2013


2.2. Segitiga Perawatan Anak         
Perbedaan antara perawatan yang dilakukan pada anak-anak dan perawatan pada orang dewasa terletak pada hubungan dokter gigi dan pasien. Perawatan untuk orang dewasa meliputi hubungan antara dokter-pasien (one to one relationship), sedangkan perawatan terhadap anak-anak adalah hubungan antara dokter gigi – pasien anak – orang tua/ orang yang mendampingi anak tersebut (one to two relationship). Hal ini disebut segitiga perawatan anak.
                                                  
                                      

            Baru-baru ini, masyarakat  telah dipusatkan di segitiga. Metode manajemen diterima masyarakat dan menjadi faktor yang mempengaruhi modalitas pengobatan. Perhatikan bahwa anak adalah di puncak segitiga dan merupakan fokus dari perhatian baik dari keluarga dan dokter gigi. Meskipun sikap ibu telah terbukti signifikan mempengaruhi perilaku anak-anak mereka di praktek gigi, peran keluarga telah berubah, dan seluruh lingkungan keluarga harus dipertimbangkan. Karena perubahan terus terjadi dalam setiap kepribadian, satu yan harus ingat bahwa ada perubahan, hubungan dinamis antara sudut-sudut segitiga-anak, keluarga, dan tim gigi. Tanda panah bolak-balik ditempatkan pada jalur komunikasi juga mengingatkan kita komunikasi yang timbal balik.
Dasar dari menerapkan perilaku perawatan gigi terhadap anak-anak adalah dengan membentuk kemampuan untuk dapat mengarahkan mereka melalui pengalaman perawatan  gigi mereka. Pada jangka pendek kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk menghasilkan kebutuhan perawatan dental bagi mereka dalam waktu segera mungkin pada jangka panjang efek keuntungan dapat diperoleh ketika bibit-bibit untuk kesehatan gigi ke depannya ditanam mulai dari kecil.
Yang terpenting dalam perawatan pasien anak adalah hubungan yang dinamis diantara ketiga sudut segitiga yaitu pasien anak, keluarga dan dokter gigi.
-          Dokter harus meyakinkan adanya kooperatif oaring tua, mendiskusikan kebiasaan seerti menghisap ibu jari dan lain-lain. Dengan tujuan memotivasi pasien untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.
Dokter gigi dapat mmberikan contoh dengan menggunakan studi medis yang akan mendemonstrasikan antara gigi yang protusi dibandingkan dengan gigi normal.2

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © BEM Fakultas Kedokteran Gigi Unsyiah -- Blogger - -