Upcoming Event
- Back to Home »
- kuliah »
- Pertumbuhan dan Perkembangan Orocraniofacial (Part 2)
Posted by : Himakagi Unsyiah
Rabu, 24 April 2013
*by angkatan 2012
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan
Maksila (tulang rahang atas)
Tulang rahang atas (os
maxilla) berasal dari Branchial Arch I bagian atas Disebut pula Processus Maxillaris. Pusat ossifikasi
terletak pasda percabangan N. infra orbitalis menjadi N. alveolaris superior
anterior dan N. alveolaris superior medius. Kemudian proses ossifikasinya
berlanjut mula-mula ke arah posterior membentuk Processus Zygomaticus Ossis
Maxillaris, kemudian ke arah Caudal membentuk Processus Alveolaris Ossis
Maxillaris dan ke arah medial membentuk Processus Palatinus Ossis Maxillaris.
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, di bagian pusat
ossifikasinya membentuk Corpus Maxillia, hingga terbentuklah Os Maxilla yang
lengkap.
2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan
Mandibula (tulang rahang bawah)
Tulang rahang bawah (os mandibula)
berasal dari Branchial Arch I bawah atau mandibulaj Arch dan disebut pula Processus Mandubularis. Mula-mula dibentuk tulang rawan
Meckel di bagian lingual Processus Mandibularis. Pertumbuhan dan perkembangan
tulang Meckel ini berada dekat dengan pembentukan N. Mandibularis. Pada saat N.
Mandibularis dibentuk mencapai 1/3 dorsal tulang rawan Meckel, kemudian
bercabang menjadi N. Alveolaris inferior ke arah anterior dan bercabang lagi
menjadi N.Mentalis dan N. Incisivus. Di Tempat lateral percabangan inilah
jaringan ikat pada fibrosa mengalami ossifikasi (minggu ke-7). Pusat
ossifikasinya sekitar for. Mentale. Kemudian pertumbuhan dan perkembangan
posterior membentuk rumus mandibulae hingga terbentuk mandibula hingga
terbentuk mandibula yang lengkap, sedang tulang rawan Meckle menghilang.1
2.6 Palatum dan Os Palatinum
Pertumbuhan dan perkembangan palatum terjadi melalui beberapa tahap
:
1.
Palatum primer ( processus
palatinus medialis )
Palatum primer di bentuk oleh intermaxillary segment ( fusi
dari processus natalis medialis ) yang berkembang ke arah medial dan caudal
me,bentuk palatum primer. Suptum nasi premaxilla ( tulang rahang atas yang
menunjang gigi 21 dan 12 ) philtrum ( alur ventrical pada bagian tengah bibir
atas )
2.
Palatum sekunder ( processus
palatinus lateralis )
Palatum sekunder mulai terbentuk pada minggu ke 7 yang
berasal dari processus maxillaris. Mula-mula palatum sekunder berkembang ke
arah bawah karena masih adanya lidah embrional . Namun setelah rahang bawah (
os mandibula ) berkembang . Maka ruang bertambah besar, sehingga lidah turun ke
bawah . Hal ini mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan palatum sekunder ke
arah midline dan berfusi. Selain itu septum nasi juga mengadakan fusi tangan
kedua palatum sekunder ( kanan dan kiri )
Pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya dari palatum sekunder :
1.
Dorsal palatum primer
Terjadi proses
efikasi disebut : processus palatinus ossis maxillaris
2.
Dorsal ad.1
Terjadi
pula ossifikasi disebut os palatinum
3.
Dorsal ad.2
Tidak mengalami proses ossifikasi
disebut palatum molle dan uvolia
Os Palatinum
Berasal dari bagian
medial tulang rawan nasal capsul. Nasal capsul merupakan tulang rawan yang
pertama kali di bentuk di daerah murla atas dan analog dengan tulang rawan
meckel rahang bawah. Atas nasal capsul bagian lateral membentuk os. Ethmoidale
. Bagian posterior ,embentuk septal cartilage ( pais perpendicularis ossis
ethmoidales ). Keduanya mengalami ossifikasi setelah lahir. Bawah nasal capaul
bagian lateral membentuk concha nasalis inferior sedangkan diantaranya
mengalami atropi bagian medial membentuk os palatinum. Ossifikasi pada minggu
ke 7-8, lokasi de dekat N.palatinu, descendeus. Ossifikasi ke arah ventrikal
disebut pais perpendicularis ossis palatine, yang akan berfusi dengan os
macillaris, membentuk dinding madeal sinus maxillaris. Ossifikasi ke arah
horizontal disebutpais horizontal ossis palatin yang akan berfusi dengan
processus palatines ossis maxillaris.2