Upcoming Event
- Back to Home »
- kuliah »
- Pertumbuhan dan Perkembangan Orocraniofacial (Part 3)
Posted by : Himakagi Unsyiah
Rabu, 24 April 2013
*by angkatan 2012
2.7 Pertumbuhan dan Perkembangan
Prosesous Frontonasalis
Dimulaikan pada minggu ke-4 yaitu, sebagai dua buah penebalan ectoderm yang
terletak di latero processus fronto dan
di atas stomodeumm disebut Nasal Placode. Setelah embrio berumur 5
minggu i.u., terjadi lagi dua buah penonjolan yang mengelilingi Nasal Placoda
yang berbentuk tapal kudas yang disebut :
Ø Processus
Nasalis Medialis (medial)
Ø Processus
Nasalis lateralis (lateral)
Selanjutnya Nasal Placoda akan
menjadi dasar lekukan ke dalam dan membentuk Nasal Pit yang nantinya akan merupakan lubang hidung atau Nostril. Sedangkan kedua Processus nasalis medialis akan berfusi
membentuk intermaxillary segment.
Intermaxillary segmente akan mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan perkembangan dalam 2 arah yaitu :
Ø Ke
arah caudal → akan membentuik Phitrum
Ø Ke
arah medial → akan membentuk
§
Septum nasi
§
Palatum Primer
(processus palatinus medialis)
§
Premaxilla (yaitu
tulang rahange atas bagian tengah yang menunjang gigi-gigi. Sedangkan processus nasalis lateralis akan
membentuk Ala Nasi (yang akan dipisahkan
dari processus maxillaries oleh sulcus naso lacrimalis).3
2.8 Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Nasi
Dimulai
pada embrio umur kurang dari 6 minggu, sebagai
proses invaginasi pada nasal placode sebagai dasar lekukannya. Mula-mula
dibentuk nasal pit, kemudian lekukan
semakin meluas membentuk Saccus Nasalis.
Saccus nasalis ini masih belum
berhubungan dengan cavum oris karena
masih dipisahkan oleh membran oro nasal.
Setelah embrio berusia 7 minggu itu, membran oro nasal pecah, hingga terjadilah
hubunan antara Cavum Nasi dan Cavum oris. Batas hubungan Cavum Nasi dan Cavum oris di belakang Palatum
Primer disebut Primitive Choanae.
Selain
proses tersebut di atas, pada dinding Cavum Nasi terbentuk pula
tonjolan-tonjolan yang disebut :
·
Concha
Nasalis Superior
·
Concha
Nasalisi Medius
·
Concha
Nasalis Inferior
Dan
dinding epitel atas Cavum Nasi
(lapisan ectoderm) juga mengalami diferensiasi membentuk N.Olfaccorlus. Setelah palatun sekunder kanan dan kiri selesai
berfusi dengan septum nasi, maka terbentuklah Cavum Nasi yang sempurna. Dengan
demikian batas hubungan Cavum Nasi dan Cavum Oris kini di belakang palatum sekunder dan disebut Definitive Chonchae.1
2.9 Pertumbuhan
dan Perkembangan Sinus Maxillaris
Pada bulan ke-4 mula-mula
terbentuk kantong mukosa kecil di daerah lateral cavum nasi. Kantong tersebut
mula-mula terpisah dari maksila oleh tulang rawan nasa capsul. Setelah nasal
capsul bagian bawah atropi, kantong mukosa tersebut menerobos masuk ke dalam os
maxilla di atas processus palatines lateral sehingga terbentuk maxillaries.
Sinus ini terus berkembang hingga ukuran dewasa. Perkembangan seterusnya ke
arah processus
alveolaris.1
2.10 TMJ
(Temporo Mandibular Joint)
Sendi rahang ini merupakan sendi synovial yang
mempunyai dua rongga terpisah, yang pertama terletak di atas discus articularis
dan yang kedua terletak di bawah discus articularis. Lebih jauh sendi rahang
ini dapat diklasifikasikan sebagai sendi ginglymo-arthrodial, artinya mempunyai
gerakan engsel di bawah discus articularis dan gerakan meluncur di atas discus
articularis.2
Mula-mula os temporalis masih
terpisah jauh dari os mandibula. Setelah pertumbuhan conovius mandibula
jaringan, dibentuk jaringan ikat padat yang tipis disebut Discus Articularis.
Selanjutnya Tuberculum Articulare baru tampak pada saat lahir. Bentuknya khas
setelah pembentukan gigi sulung.1
2.11 Pertumbuhan dan Perkembangan Lidah
Pertumbuhan
dan perkembangan lidah dimulai pada akhir minggu ke-4. Mula-mula dibentuk sebuah tonjolan di
dasar pharynx, anterior foramen caecum disebut : Tuberculum Impar. Kemudian dibentuk pula 2 tonjolan di daerah
lateral dari Tuberculum Impar, disebut : Tonjolan Lateral Lidah. Ketiga
tonjolan tersebut berasal dari Branchial Arch I.1
Kemudian
tonjolan lateral lidah berfusi membentuk 2/3 anterior lidah dengan garis fusi
pada :
Ø Sulcus
lingualis media (luar)
Ø Septum
lingual (dalam)
2.12 Pertumbuhan dan perkembangan Papilla dan Taste Buds pada Lidah
Mula-mula dibentuk papilla filiformis tanpa ada induksi syaraf sehingga
tidak ada taste buds. Saat umur 54 hari dibentuk Papilla Circum Vallatae, lalu Papilla
Foliatae Fungiformis yang diinduksi oleh chorda tympani (N. VII). Ketiganya
terdapat taste buds.